Cerita soal kaos kaki dan sarung tangan
Siapa disini yang belum pernah sekalipun kehilangan kaos kaki/sarung tangannya? Mungkin pertanyaan itu tidak akan pernah mendapat jawaban.
Karena harusnya hampir mustahil ada orang yang tak pernah kehilangan kedua benda itu seumur hidupnya.
Hari ini adalah hari pertama ketika aku balik lagi ke rantauan.
Saat unpacking aku sadar kalau dua benda kecil itu hilang.
Aku coba bongkar dan cari-cari masih belum ketemu.
Tentu ini bukan kali pertama aku kehilangan benda macam kaos kaki
tapi tetap saja kesal rasanya. Terutama ketika sekarang aku membeli benda macam itu dengan uangku sendiri. Semuanya terkesan berharga kalau ingat tiap rupiah sekarang harus diperhitungkan.
Sambil menahan rasa kesal aku duduk bersandar di kasurku.
Tiba-tiba aku teringat dengan perkataan seorang miliader tentang bagaimana cara menjadi kaya.
Dia tidak mengungkit soal kerja keras, disiplin, terus belajar dan hal klise lainnya.
Dia bilang “Cara untuk menjadi kaya adalah berhenti kehilangan sesuatu yang kamu anggap remeh”
Perkataannya yang tak biasa menohok pikiranku.
Kembali muncul ingatan seberapa sering aku kehilangan benda yang aku anggap remeh seperti charger hp, pulpen, sampai kaos kaki dan sarung tangan. Kalau dihitung-hitung jumlah yang aku habiskan untuk membeli kembali barang-barang itu tidak sedikit.
Aku pun beranjak bangun dan berusaha mencari kaos kakiku lebih keras lagi sampai akhirnya ketemu. Beruntung aku tidak perlu mengeluarkan beberapa ribu rupiah lagi untuk sesuatu yang harusnya tak perlu.
Kembali aku merenung maksud dari perkataan miliader itu.
Aku sedikit mendapatkan pencerahan, mungkin maksud dia bukan soal nominal kehilangan benda remeh itu. Tapi ini soal bagaimana kita terlebih dahulu harus belajar menjaga sesuatu sebelum belajar mendapatkan lebih banyak lagi.
Apa gunanya bisa mendapatkan banyak tapi yang tersisa selalu sedikit.
Mulai dari belajar menjaga kaos kaki, mungkin kita bisa perlahan mengumpulkan pundi-pundi yang membuat kita jadi kaya.
Pelajaran yang jarang orang ajarkan dan mungkin jadi salah satu yang terpenting dibanding sekedar cara mendapatkan kekayaannya dengan kerja keras dan menipu orang.
