Cerita Soal Ibu Kapten

Muara Milik Pribadi
2 min readOct 4, 2022

--

Ibu Kapten yang baju merah hehe

Pada awal Oktober, hujan mulai sering turun.
Tiap sore rasanya selalu sedikit dingin dan sendu.
Tapi sore ini sedikit berbeda, kantor lumayan ramai terisi orang dengan berbagai keperluannya.

Belum ada sejam aku di kantor, aku sudah mulai disibukan mengurusi pekerjaan yang sebenarnya tidak sulit, cuma ribet aja.
Saat aku meeting dengan klien, Ibu kapten tiba di kantor.
Kusapa ala kadarnya lalu kutinggalkan lanjut bekerja.

Gak seperti biasanya, aku sibuk mengurusi pekerjaan tanpa banyak bersenda gurau dengannya. Sampai hari mulai siang dan suasana kantor sedikit aneh. Ada sesuatu yang janggal berpusar di sekitar Ibu Kapten

Aku tak berpikir banyak sampai saat sore, dia mengajak team kecil kami meeting mengakhiri hari. Dia buka dengan update project, sedikit tertawa dengan humornya sampai menjelang akhir meeting dia tutup dengan sebuah berita besar.

Ibu kapten memutuskan Resign.

Terkejut, reaksi pertama yang aku alami.
Gimana gak terkejut, belio baru naik jadi kapten, baru saja mendapat penghargaan Best Employee, selalu terlihat bersemangat dan ceria.
Ehh tiba-tiba bawa berita mau pindah ke kantor lain.

Dia menenangkan dengan bilang “People come and go, so this is it”
Aku mengamininya sampai akhir meeting kami.
Setelahnya aku terus kepikiran, bahkan sampai di kos masih bengong seolah kepindahan Ibu kapten itu tidak nyata.

Aku bertanya-tanya, ini aku yang lebay atau emang kehilangan teman kerja bisa sebegininya. Lama aku berpikir, sampai kemudian aku sadar.
Aku begini bukan karena sekedar kehilangan teman kerja.
Aku begini karena kehilangan teman kerja yang BECUS.

Ibu kapten cuma pindah kerja, bukan meninggal jadi seharusnya aku tidak sesedih, dan sebingung ini. tapi karena kebecusannya aku merasa begitu kehilangan.

Banyak yang aku pelajari dari dia, semangatnya, cara pikir, cara memperlakuan orang dan masih banyak lagi yang mungkin gak sempat aku curi karena dia keburu pergi.

Tapi satu yang pasti, aku akan berusaha menjadi orang seperti dia.
Orang yang kehadirannya membawa rasa tenang, dan saat pergi terasa kehilangannya.

See you at the other side, thank you for everything kapten!!!

--

--

Muara Milik Pribadi
Muara Milik Pribadi

Written by Muara Milik Pribadi

Tempat berkumpulnya hal-hal personal

No responses yet